YOGYAKARTA, iNews.id – Aktivitas vulkanis Gunung Merapi kembali terjadi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sekali guguran lava pijar meluncur dari Gunung Merapi ke arah Kali Gendol dengan jarak luncur maksimal 800 meter, Kamis (21/3/2019).
Dalam keterangan di akun resmi Twitter-nya, BPPTKG menginformasikan satu kali guguran lava itu terpantau berdasarkan periode pengamatan melalui CCTV sejak Rabu (20/3/2019) pukul 18:00 WIB sampai Kamis (21/3/2019) pukul 06:00 WIB.
Berdasarkan pengamatan, mencatat sejumlah kegempaan di antaranya 15 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-27 meter yang berlangsung selama 14-92 detik, dua kali gempa hybrid dengan amplitudo 2-7 mm selama 9.3-14.2 detik, dan satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 5 mm selama 33 detik selama pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.
Para periode itu, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah. Cuaca gunung api teraktif di Indonesia itu cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dengan suhu udara 18-21 derajat celcius, kelembaban udara 47-78 persen, dan tekanan udara 871-943 mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi. Selain itu, sehubungan dengan kejadian guguran awan panas dengan jarak luncurny semakin jauh, warga yang tinggal di kawasan alur kali Gendol diminta meningkatkan kewaspadaan.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait