YOGYAKARTA, iNews.id - Aktivitas vulkanis Gunung Merapi masih tinggi. Gunung yang berada di perbatasan Jateng DIY itu tujuh kali meluncurkan guguran lava pijar selama periode pengamatan Senin (4/4/2023) pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.
"Selama periode itu guguran lava pijar Merapi meluncur ke arah Kali Bebeng dan Kali Boyong. Ke arah Kali Bebeng enam kali dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter, satu kali ke arah kali Boyong dengan jarak luncur 1.500 meter," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso, Senin.
Gunung Merapi selama periode pengamatan juga tercatat mengalami sembilan kali gempa guguran dengan amplitudo 3 sampai 20 mm selama 35,64 sampai 131,28 detik. Kemudian satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 6,84 detik, dan tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 sampai 7 mm selama 87,08 sampai 142,4 detik.
Berdasarkan hasil analisis morfologi kubah lava Merapi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2 pada periode 24 sampai 30 Maret 2023 teramati perubahan morfologi pada kubah barat daya akibat guguran dan awan panas guguran. "Untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan," ucapnya.
Berdasarkan foto udara tanggal 13 Maret 2023, volume kubah lava barat daya tercatat 1.686.200 meter kubik dan volume kubah tengah sebesar 2.312.100 meter kubik. Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga, yang ditetapkan sejak November 2020.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait