YOGYAKARTA, iNews.id - Gunung Merapi terpantau memuntahkan guguran lava pijar 21 kali sejauh 2 kilometer sepanjang Senin (17/7/2023) hari ini. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memastikan status Gunung Merapi dalam status III atau siaga.
“Teramati 21 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa, Senin (17/7/2023).
Guguran lava pijar ini, mengarah ke Kali Bebeng sebanyak 18 kali dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter. Sedangkan ke arah Kali Boyong tiga kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.
Secara meteorologi, kondisi cuaca berawan dan cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 14-16 derajat Celsius dengan kelembaban udara 30-87,6 persen dan tekanan udara 873,4-919,1 mmHg.
Dari pengamatan visual, gunung jelas terlihat dengan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25-50 meter di atas puncak kawah. BPPTKG juga mencatat 35 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-51 mm, durasi 22,48-207,68 detik. Sedangkan gempa low frekuensi sekali dengan amplitudo 3 mm, durasi 8,44 detik.
Selain itu juga terpantau gempa hybrid atau fase banyak tiga kali dengan amplitudo 4-7 mm, S-P 0,3-0,5 detik, durasi 5,48-7,28 detik. Gempa vulkanik dangkal 4 kali dengan amplitudo 24-80 mm, durasi 9,28-11, 84 detik.
“Tingkat aktivitas tetap berada di level III atau siaga,” katanya.
BPPTKG telah mengeluarkan rekomendasi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait