Menurutnya, pihak sekolah juga secara aktif memberikan pendampingan pemulihan psikologis kepada para korban. Dia menyebut, belasan siswa yang menjadi korban itu sempat menunjukkan ekspresi ketakutan saat bertemu dengan oknum guru yang diduga telah mencabuli mereka.
Setelah oknum guru tersebut dinonaktifkan oleh sekolah sejak November silam, para siswa tersebut sudah mulai belajar di sekolah secara normal lagi.
"Karena sudah tidak ada orangnya (terduga pelaku) jadi sudah biasa (KBM)," ujarnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait