Armada truk sampah (Foto:doc/iNews.id)

BANTUL, iNews.id - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadikan biaya operasional armada truk sampah yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul membengkak. Mereka mengkhawatirkan, rencana pengadaan enam truk yang baru tidak diperkenankan menggunakan BBM bersubsidi. 

“Sejak ada kenaikan BBM, ada kenaikan biaya operasional sampai 15 persen,” kata Kepala DLH Bantul, Ari Budi Nugroho, Jumat (9/9/2022).

Meski ada kenaikan, namun mereka tidak mempermasalahkan. Sebab sebelum ada kenaikan harga BBM mereka sudah mengantisipasi kenaikan terebih dulu. Sejak ada isu kenaikan BBM, mereka sudah mengajukan penambahan anggaran di PBD perubahan. 

“Tetap berjalan normal ada 36 truk sampah dan 3 truk tangki untuk menyirami taman yang setiap hari beroperasi,” katanya.   

Ari mengatakan, yang akan menjadi masalahan adalah terkait rencana pengadaan enam truk yang baru. Pengadaan armada tambahan ini anggarannya sudah disiapkan. Permasalahan ketikan armada yang baru ini, dengan spesifikasi mesin yang baru tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi.  

“Enam armada yang baru ini menggunakan mesin standar euro 4. Ini yang dikhawatirkan tidak boleh memakai BBM subsidi,” katanya. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network