Pemiliki biro perjalanan, Meyra Marianti mengatakan, sebagai pelaku wisata maka harga itu tidak bisa diartikan jumlah nominal sama dengan mahal atau murah. Karena mahal atau murah itu bisa jadi berbeda tergantung banyak faktor.
Menurutnya, harga tersebut bisa jadi mahal jika amenitas tidak mendukung, tidak ada uniqueness atau hal yang unik, hospitality buruk, fasilitas tidak bagus. Namun harga tersebut bisa saja dengan nominal lebih tinggi tetapi affordable dilengkapi dengan fitur-fitur pendukung yang sangat memadahi.
“Harga tersebut memang sedikit lebih mahal dari yang biasa" ujarnya.
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Franoto Wibowo mengatakan, pihaknya akan menerima berbagai masukan dari masyarakat salah satunya terkait harga tiket. Masukan ini akan diteruskan ke KAI pusat sebagai dasar pengambilan kebijakan.
Kereta Panoramic ada dua unit yang dirangkaikan di KA Taksaka Tambahan. Tingkat keterisian pada KA Taksaka Tambahan siang keberangkatan pukul 12.00 mencapai 78 persen. Sedangkan untuk keberangkatan pukul 21.40 hanya 31 persen.
Kereta Panoramic memiliki kapasitas 46 tempat duduk. Kereta ini memiliki spesifikasi khusus untuk menikmati panorama yang pertama kalinya ada di Indonesia.
"Kereta ini memberikan sensasi luar biasa bagi pelanggan dalam menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan," kata Franoto.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait