Baihaqi Ghozali menjelaskan, cara penggunaan alat tergolong mudah. Caranya kerupuk yang telah digoreng akan dimasukkan ke dalam alat peniris agar kerupuk tidak banyak mengandung minyak sehingga renyah, tidak mudah melempem, dan tidak tengik.
"Alat peniris ini berbeda dengan peniris pada umumnya. Terdapat modifikasi empat tiang penyangga yang tersambung dengan mesin peniris, memudahkan saringan, mudah dilepas pasang, dan praktis," ucap Baihaqi.
Di menyebut minyak hasil penirisan akan dijernihkan dengan tiga tabung penjernihdengan masing-masing tabung berisi arang aktif, zeolit dan bentonit.
"Minyak yang telah dijernihkan aman dan dapat digunakan untuk penggorengan kembali dengan ketentuan standard SNI," ucapnya.
Alat peniris dan penjernih minyak jelantah karya mahasiswa UGM telah diterapkan langsung di UMKM Matahari yang berlokasi di Dusun Gandu, Desa Sendangtirto, Berbah, Sleman.
Menurutnya alat peniris sangat meningkatkan kualitas kerupuk karena mampu menghasilkan 167 mili liter (ml) minyak dari 1 kg kerupuk dengan pemutaran mesin peniris selama satu menit.
"Penirisan minyak yang dihasilkan lebih banyak daripada ditiriskan tanpa alat yaitu 36 ml per kg," katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait