SLEMAN, iNews.id- Selama Januari hingga akhir Juni 2022 di Kabupaten Sleman terjadi 19 kasus leptospirosis. Meskipun tidak sampai menimbulkan korban jiwa, masyarakat diimbau untuk tidak meremehkan penyakit tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Khamidah Yuliati meminta masyarakat tetap berhati-hati, karena penyakit ini bisa berakibat fatal dan menyebabkan pasien meninggal dunia
Ia mengatakan leptospirosis dapat menjadi fatal jika terjadi komplikasi sampai ke organ dalam, terutama biasanya yang nyata adalah di ginjal sehingga fungsi ginjal menurun. "Kerja ginjal menjadi tidak optimal dan bisa berakhir dengan kematian," katanya Kamis (23/6/2022).
Khamidah mengatakan tahun ini kasus leptospirosis paling banyak ditemukan di Kapanewon (Kecamatan) Prambanan, Depok dan Mlati.
"Masyarakat bisa mengantisipasi serangan penyakit ini dengan cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Biasakan mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir," katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait