Setelah terjadi kondensasi, terbentuk titik-titik air yang terlihat sebagai awan Cumulonimbus (Cb). Karena kuatnya energi dorongan ke atas saat terjadi proses konveksi maka puncak awan sangat tinggi hingga sampai freezing level. Freezing level ini terbentuk Kristal-kristal es dengan ukuran yang cukup besar.
“Saat awan sudah masak dan tidak mampu menahan berat uap air, terjadi hujan lebat disertai es. Es yang turun ini bergesekan dengan udara sehingga mencair dan ketika sampai permukaan tanah ukurannya lebih kecil,” katanya.
Menurutnya hujan es saat ini masih berpotensi tinggi terjadi pada musim hujan dan juga pada saat pancaroba. Hujan es ini sifatnya sangat lokal (radius 2 Km) yang disebabkan oleh pertumbuhan awan cumulonimbus lebih dari 10 kilometer.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait