SLEMAN, iNews.id - Dirjen Dikti Kemendikbud Ristek, Prof Nizam mendorong UGM dan perguruan tinggi lainnya untuk melakukan inovasi produk yang dibutuhkan masyarakat. Indonesia pernah berjaya dalam inovasi dunia penerbangan
“Perguruan tinggi bukanlah pabrik yang harus berkompetisi di pasar dunia usaha. Namun, kerja sama dengan industri harus dimulai dari pengembangan riset hingga menghasilkan karya inovasi baru yang bermanfaat,” kata Nizam dalam Diskusi Senat Akademik UGM dan Kemendikbud Ristek dalam penguatan program kerja Bidang oenelitian, pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi, Jumat (12/11/2021).
Menurutnya, kerja sama dengan industri sangat diperlukan agar Indonesia berkedaulatan dalam penguasaan teknologi. Saat ini Indonesia masih bergantung dengan produk impor, termasuk bahan obat dan alat-alat kesehatan.
“Indonesia pernah unggul saat menerbangkan pesawat sendiri 26 tahun lalu sebagai karya anak bangsa. Setelah ini tidak terbang kembali,” katanya.
Indonesua saat ini berada di peringkat 107 dari 189 negara dalam peringkat indeks pembangunan manusia. Sedangkan tingkat daya saingnya berada di peringkat 40 dari 140 negara. Disinilah peran perguruan tinggi sangat diperlukan agar mampu meningkatkan daya saing.
Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan, UGM akan lebih banyak mendorong berbagai riset dasar, riset bidang sosial humaniora dan riset multidisiplin. Selama ini riset yang paling menonjol lebih didominasi bidan saintek kesehatan karena mampu menghasilkan produk aplikatif dan bisa dimanfaatkan.
“Saya kira penelitian bidang humaniora sangat penting karena bisa menjadi masukan bagi negara dalam pengambilan kebijakan. Jangan sampai kebijakan yang diambil secara nasional melampaui tingkat kebudayaan masyarakat kita,” katanya.
UGM juga akan mendorong riset-riset dalam bidang ilmu-ilmu dasar sehingga paling tidak nantinya bisa menghasilkan teori baru dalam bidang sains. Ke depan ada penerima nobel dari UGM, harus bisa mengembangakan teori baru yang menjadi pengarah dari sebuah pengajuan ilmu pengetahuan.
Sementara Ketua Senat Akademik (SA) UGM Sulistiowati mengatakan, diskusi ini diharapkan dalam penyusunan program kerja senat akademik bidang penelitian, pengabdian dan publikasi dapat selaras dengan program kerja yang ada di Kemendikbud Ristek.
“Kebijakan yang disusun oleh SA bisa mengacu pada kegiatan tri dharma dan program kerja di Kemendikbud Ristek,” ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait