BMKG menyebut Indonesia sudah tidak lagi masuk 10 besar negara penyumbang emisi gas rumah. (foto: ilustrasi/iNews.id)

Dwikorita mengatakan, FAO menyebut krisis pangan akan terjadi pada 2050 mendatang. Petani yang menghasilka 80 persen produk pangan global akan terkena dampaknya. Kelaparan akan terjadi di mana-mana dan tidak ada negara yang bisa saling menolong, karena kekurangan pangan masing-masing. 

Dampak perubahan iklim akan mengganggu kestabilan ekonomi dan politik dunia, sehingga pelu ada langkah mitigasi untuk memantau buangan emisi gas rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim agar dampak pemanasan global bisa dikurangi.

SVP Research and Technology Innovation PT Pertamina Oki Muwaza mengatakan, Pertamina memiliki beberapa inisiatif untuk mencapai target emisi nol bersih dalam rangka pengurangan emisi gas rumah kaca. Upaya dilakukan dengan mengurangi emisi metana dan mendorong pemulihan dari penggunaan sumber energi metana

“Pemanfaatan etanol dan limbah biomassa dari perkebunan terus didorong dan pemanfaatkan green hidrogen di Indonesia yang akan menggunakan listrik dari lapangan geothermal pertamina,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network