Polisi melakukan olah TKP kasus kebakaran di Sleman. (foto: MPI/Erfan erlin)

Selain kondisi rumah yang sulit dijangkau langsung oleh mobil pemadam kebakaran, ternyata desain lantai dua tersebut juga menyulitkan korban untuk menyelamatkan diri. Akses menuju ke luar di lantai dua cukup minim.

Tetangga korban, Raditya alias Adit menyebutkan, saat peristiwa berlangsung, sejumlah rekan sesama pemuda masih nongkrong di sekitar lokasi. Kepulan asap yang membumbung tinggi kali pertama dilihat oleh seorang pengendara yang lewat di Jalan Kaliurang Km 4,5 dan orang tersebut menunjuk-nunjuk ke arah kepulan asap.

"Menunjuk 'Mas, itu ada kebakaran', kami langsung ke situ, sejumlah pedagang kaki lima juga langsung menuju masuk ke sini," ujarnya.

Namun ketika mereka tiba, kondisi sudah lebih parah, karena yang terlihat dari luar hanya kepulan asapnya. Saat itu, kata Adit, api sudah membesar dan merembet ke dua rumah sekitarnya. Lalu pemuda setempat menelepon pemadam kebakaran.

Adit, mengaku kesulitan mengevakuasi korban di dalam rumah. Sebab akses utama keluar masuk rumah adalah pintu di ruang tamu lantai I. Ada juga akses pintu lain, tapi harus terlebih dahulu mengambil jalan memutar dari belakang.
  
Adit mengungkap, ia dan beberapa orang serta Dedy, anak korban, sempat menjebol tembok untuk mencari jalan keluar. Karena lantai I saat itu sudah terbakar. Mereka berusaha membantu mengevakuasi korban yang terjebak di lantai II.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network