Namun wing penerbang yang dimiliki adalah kualifikasi penerbang dengan pesawat Eropa, bukan pesawat Jepang. Penerbangan ini tercatat sebagai penerbangan pesawat beridentitas merah putih yang pertama di alam Indonesia merdeka oleh pemuda Indonesia sendiri.
Setelah penerbangan pertama itu, para teknisi terus bekerja memperbaiki pesawat – pesawat yang ada di Maguwo. Pada awal Januari 1946, berhasil diperbaiki dan disiapkan 25 pesawat lagi hingga siap terbang. Pesawat cureng tersebut kemudian menjadi kekuatan Pangkalan Udara Maguwo yang sekaligus menjadi kekuatan Sekolah Penerbangan yang dipimpin oleh Agustinus Adisucipto.
Sekolah Penerbangan itu dibuka pada tanggal 15 November 1945. Karena itu pesawat cureng umumnya hanya diterbangkan oleh para kadet Sekbang. Para kadet angkatan pertama sekolah penerbang ini tercatat 31 orang.
Dalam menumpas pemberontakan PKI Muso pada bulan September 1948, pesawat Cureng mendapat tugas menyebarkan pamflet kepada masyarakat agar tidak mengikuti pemberontakan PKI dan mendukung pemerintah untuk membasminya.
Untuk mengenang kiprahnya, pesawat cureng ini diabadikan pada tahun 1977 di Museum TNI Satria Mandala Pusjarah TNI.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait