BANTUL, iNews.id – Permintaan patung rohani menjelang peringatan Hari Paskah mengalami peningkatan. Sejumlah perajin di Bantul kebanjiran order di saat pandemi Covid-19. Patung-patung ini diperlukan untuk melaksanakan peribadatan secara daring.
Pemilik usaha patung rohani Malta Jaya Art, FA Tri Atmojo mengaku banyak mendapatkan order dari konsumen. Sebagian besar berasal dari rumah ibadah yang ada di sejumlah kota di Indonesia. Mereka memesan pantung Santa Maria dan Patung Santo Yosef untuk ditempatkan di gereja. Namun ada juga yang dipesan oleh perorangan.
Menurutnya, masa pandemi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap permintaan patung rohani. Tahun lalu permintaan juga cukup banyak. Sedangkan pesanan bulanan tetap ada meski tidak begitu tinggi.
“Menjelang perayaan Paskah order selalu meningkat,” kata Tri Atmojo, Senin (22/3/2021).
Usaha patung rohani terletak di Bambanglipuro, Bantul ini, mulai dirintis Tri Atmojo sejak 1994 silam. Namun usaha ini baru dikelola secara profesional sejak 2000 lalu dan terus berkembang sampai saat ini. Kini usaha home industry ini mampu menyerap 60 orang karyawan.
Berbagai jenis kebutuhan rohani diproduksi di tempat ini. Mulai dari salib sederhana berbahan kayu hingga patung rohani berbahan fiber dengan ukuran yang cukup besar. Untuk menghasilkan produk berkualitas, proses produksi dikerjakan secara cermat. Khususnya dalam pembuatan patung rohani dalam proses pengecatan dan melukis wajah. Semuanya dilakukan secara manual dengan kuas berukuran kecil.
Seiring perkembangan zaman, Tri Atmojo mulai memasarkan produknya secara online. Kini produknya banyak dikenal di pasaran secara luas. Sebagian pesanan datang dari Jakarta, Surabaya, Manado, NTT hingga ke Papua.
“Kenaikan bisa mencapai 50 persen, sedangkan harga bervariasi sesuai tingkat kesulitan,” katanya.
Untuk patung rohani dengan ukuran 12 cm, dijual dengan harga belasan ribu. Sedangkan untuk ukuran besar antara 3x3 meter, dijual seharga Rp18 juta sampai dengan Rp50 juta.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait