YOGYAKARTA, iNews.id- Menjelang Idul Adha ini, tak hanya hewan kurban yang mengalami kenaikan namun juga harga daging hewan untuk kurban juga meningkat. Diprediksi harga baru turun usai perayaan hari Raya Idul Adha.
Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana mengatakan, menjelang perayaan hari Raya Idul Adha ini, pemerintah DIY bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan sejumlah langkah. Salah satunya adalah dengan pemantauan stok dan juga kesehatan hewan kurban di pasar dan di peternak. "Kami sudah lakukan pemantauan sejak tanggal 14 Juni lalu," tutur dia, Jumat (23/6/2023)
Dari pemantauan yang telah mereka lakukan di semua kabupaten/kota di DIY, ternyata semuanya sama yaitu mengalami kenaikan harga. Di mana rata-rata kenaikan harga sapi mencapai Rp1 juta hingga Rp3 juta perekornya. Tetapi untuk kambing rata-rata naik Rp500.000 hingga Rp1 juta.
Menurutnya kenaikan harga yang terjadi itu karena memang fenomena hukum pasar saja, di mana adanya peningkatan permintaan mengakibatkan kenaikan harga. Jadi bukan karena stok yang tidak mencukupi.
Terkait dengan stok, mantan PJ Bupati Kulonprogo ini mengatakan lebih dari cukup. Bahkan ada peternakan di Kulonprogo yang dipercaya untuk melayani penyembelihan hewan kurban dari umat muslim di Singapura.
"Setiap idul Adha itu pesannya di Jogja. Minimal 4.000 ekor, tapi warga muslim Singapura pernah berkurban sampai 6.000 ekor. Jadi peternak sini tinggal mengirim video penyembelihan di mana disebutkan nama siapa yang berkurban. Terus dagingnya dibagikan di sini," kata dia.
Tri Saktiyana menambahkan, berdasarkan pengalaman mereka selama beberapa puluh tahun menangani hewan kurban, pasti harga hewan kurban mengalami kenaikan. Demikian juga dengan harga daging hewan untuk kurban.
"Setiap menjelang hewan ataupun daging hewan untuk kurban harganya Pasti naik termasuk ketika covid- 2020-2021 juga naik," ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait