Direktur Celios Bhima Yudhistira. (foto: istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id - Sejumlah negara saat ini menghadapai krisis pangan akibat perang Rusia-Ukraina. Indonesia perlu mengantisipasi tantangan ekonomi dengan memaksimalkan satgas pangan menjelang pemilu 2024

Direktur Eksekutif Celios (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira mengatakan, hasil riset World Economic Forum, saat ini tengah terjadi krisis akibat kenaikan biaya hidup di sejumlah negara maju. Sedangkan di Indonesia tingkat inflasi lebih rendah, dibanding negara di Eropa dan Amerika. 

“Indonesia tidak boleh terlena, Satgas Pangan harus disiapkan menghadapi ketidakpastian dan tantangan pangan,” kata Bhima, Senin (27/6/2022).  

Menurutnya, peran satgas pangan sebagai pengawas rantai pasokan bahan pangan harus dimaksimalkan. Ketika muncul sinyal kenaikan harga pangan akan memicu tejadinya penimbunan. Hal ini harus dicegah sejak dini, dengan memaksimalkan pengawasan di sejumlah titik distribusi. 

Menjelang pemilu 2024, akan ada potensi impor bahan pangan. Pengawasan impor pangan jelang hajatan pemilu selalu menarik perhatian. Impor pangan kerap meningkat menjelang pemilu, khususnya untuk komoditas bawang putih, gandum hingga gula.

“Penanganan kebocoran minyak goreng ke luar negeri yang dilakukan satgas pangan perlu diapresiasi. Praktik spekulan pangan untuk meraup untung harus diwaspadai,” katanya.  

Selama ini Satgas Pangan sudah membantu investigasi atas pelanggaran pada importir yang tidak memiliki izin.  Kasus impor bawang putih 48.000 ton bawang putih tidak memiliki RIPH (Rekomendasi Impor Produk Holtikultura) berhasil dilaporkan dan terdapat sanksi diberikan ke importir.

“Langkah itu membuat publik percaya terhadap kinerja Satgas Pangan,” katanya.
 
Selain impor, pengawasan distribusi pupuk tidak kalah penting. Indeks harga pupuk di tingkat internasional telah naik 188 persen dibanding tahun 2021 lalu. Imbas  konfik Ukraina-Rusia membuat biaya produksi pupuk melonjak signifikan. Sementara anggaran subsidi pupuk tahun 2022 sebesar Rp25 triliun untuk alokasi sekitar 8,87 juta ton hingga 9,55 juta ton.

“Tugas Satgas Pangan harus dibarengi dengan berbagai kebijakan lain seperti menambah alokasi subsidi pangan, produktivitas lahan, program reforma agraria, pemberian alsintan dan adopsi teknologi,” ujarnya. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network