KULONPROGO, iNews.id - Jembatan Glagah di Desa Karangwuni yang pondasinya ambles dan tidak bisa dilewati kendaraan. Pemkab Kulonprogo telah melayangkan surat permohonan kepada pemerintah pusat untuk percepatan perbaikan.
"Penyelesaian Jembatan Glagah atau jembatan di ruas jalan Kremang-Congot terkesan lama karena saat terjadi longsor pada 25 September 2022, jalan tersebut dalam proses peralihan dari jalan provinsi ke jalan nasional," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kulonprogo Gusdi Hartono, Senin (8/5/2023).
Gusdi menyebut saat ini sudah ditandai sebagai jalan nasional sejak 28 April 2023. "Saat terjadi longsor, kami langsung koordinasi dengan pemerintah provinsi. Karena secara fungsi sebagai jalan strategis nasional, tetap terjun ke lapangan untuk mengamankan dan menutup jembatan," kata Gusdi.
Namun lantaran akan masuk dalam jembatan nasional sehingga tidak mungkin dianggarkan melalui anggaran provinsi.
"Pada Desember 2022, pelepasan aset dari jalan provinsi menjadi jalan nasional. Artinya, usulan dan koordinasi DPUPKP Kulonprogo berganti ke Pengelola Jalan Nasional (PJN). Setelah Desember 2022, PJN mengusulkan penanganan Jembatan Glagah dilakukan pada 2023. Penanganannya bersifat rehabilitasi bukan untuk pembangunan," ucapnya.
Hingga saat ini penanganan Jembatan Glagah sifatnya masih usulan penanganan. Dari PJN menginformasikan usulan penanganan masih menunggu dari Kementerian Keuangan.
"Oleh karena itu kami berkirim surat dari bupati kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat supaya melakukan percepatan penanganan jembatan, baik 2023 atau 2024," ucapnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait