Twitter menyatakan saat itu ada kekhawatiran tindakan Rusia membungkam kebebasan berbicara. Perusahaan juga menepis platform media sosialnya digunakan untuk mempromosikan pelanggaran seperti dituduhkan otoritas Rusia.
Sementara itu untuk ancaman terabaru ini Twitter belum memberikan tanggapan.
Twitter merupakan satu dari lima platform media sosial yang dituntut otoritas Rusia karena tidak mau menghapus postingan yang mengajak anak-anak ambil bagian dalam demonstrasi anti-pemerintah.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait