Menurut Wage, 2 tahun terakhir angka bunuh diri tinggi kemungkinan karena dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Berdasarkan catatan mereka, di awal pandemi justru menurun tetapi di tengah-tengah pandemi itu justru meningkat sehingga di 2021 mencapai 38 kasus. "Terjadi seperti itu. Peristiwanya seperti itu di mana tinggi ketika pandemi,"kata dia.
Dan tahun ini, berdasarkan catatan dari Imaji angka bunuh diri di wilayah Gunungkidul masih mencapai 31 orang. Angka ini juga sudah mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Dia berharap hal tersebut merupakan sinyal baik karena semakin banyak yang mencoba berbuat untuk menurunkan angka bunuh diri di Gunungkidul. Imaji sendiri sudah sering diminta untuk membersamai belajar bagaimana mencegah bunuh diri oleh Dinas Sosial.
"Dengan banyaknya orang yang kemudian berpikir bagaimana menanggulangi dan banyak orang berbuat sesuai dengan kapasitasnya semoga saja ini menjadi hal yang baik dan ke depan Gunungkidul,"ujar dia.
Gunungkidul sebenarnya sudah memiliki satgas tim penanggulangan bunuh diri. Namun sampai saat ini dia tidak sejauh mana Satgas tersebut bekerja. Karena sampai sejauh ini angka bunuh diri masih tetap tinggi.
Menurut dia, jika Gunungkidul ingin berbuat lebih intens lagi, sebenarnya di Gunungkidul ini sudah ada Peraturan Bupati nomor 56 tahun 2018 yang itu mengatur tentang persoalan bunuh diri. Jika pemerintah mampu memaksimalkan Perda Peraturan Bupati maka itu akan menjadi upaya yang terarah untuk penanggulangan bunuh diri.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait