Permaisuri Keraton Yogyakarta GKR Hemas membatik dalam rangkaian Jogja Membatik Dunia. (foto: istimewa)

Direktur Diplomasi Publik Kemenlu Ani Nigeriawati mengatakan UNESCO menyebut, batik merupakan living art yang menunjukkan fungsi dan berdampak bagi kehidupan orang. Di Indonesia seorang ibu memanfaatkan kain batik untuk menggendong anaknya, ritual budaya dan juga sebagai komoditas ekonomi guna mendukung pemberdayaan kaum perempuan.

“Batik merupakan seni dan budaya yang melekat dengan identitas bangsa Indonesia,” katanya.

Menurutnya, UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi pada tahun 2009. Generasi muda harus semakin bangga menggunakan dan memanfaatkan batik. 

"Setiap pertemuan di tingkat Internasional saya selalu mempromosikan keindahan batik," ujarnya. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network