BANGKOK, iNews.id - Kasus Covid-19 dari klaster penjara melonjak di Tahiland. Pemerintah Negeri Gajah Putih itu mempertimbangkan untuk membebaskan 50.000 narapidana.
Lebih dari 10.000 kasus baru Covid-19 ditemukan belasan penjara yang padat penghuni di Thailand.
Klaster baru mendorong lonjakan kasus harian Thailand hingga mencapai rekor tertinggi dua kali dalam sepekan terakhir, termasuk pada Senin (17/5/2021). Dua per tiga lebih penambahan harian Covid-19 Thailand dari total 9.635 orang berasal dari klaster penjara.
"Jika kami tidak mendapatkan cukup vaksin atau tidak bisa menahan penyebaran dengan cepat, kami harus berpikir untuk mengurangi jumlah narapidana dalam lapas melalui pembebasan dini. Mereka sudah dipenjara, seharusnya tidak menderita lebih parah lagi," kata Menteri Kehakiman, Somsak Thepsuthin, dikutip dari Bloomberg, Selasa (18/5/2021).
Wabah di lembaga pemasyarakatan mencerminkan buruknya kondisi penjara di Bangkok, termasuk kawasan padat penduduk, kompleks perumahan pegawai pemerintah, dan lokasi konstruksi, di mana infeksi menyebar cepat. Kondisi diperparah dengan lambannya vaksinasi.
Saat ini ada sekitar 311.000 narapidana yang menghuni berbagai penjara Thailand. Hunian hotel prodeo sudah melebihi 5 persen di atas kapasitas normal. Sebanyak 80 persen napi merupakan penjahat kasus narkoba.
Kementerian menargetkan pembebasan dini terhadap sekitar 50.000 narapidana. Mereka tak akan bebas begitu saja, namun akan dipantau melalui sistem elektronik.
selain pembebasan dini, kementerian juga akan memberikan vaksin Covid-19 kepada narapidana serta petugas lapas demi mengurangi infeksi.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait