demam berdarah dengue (ilustrasi: iNews.id)

KULONPROGO, iNews.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kulonprogo cukup tinggi. Dinas Kesehatan Kulonprogo mencatat ada 322 kasus sampai bulan November. Angka ini mengalami lonjakan dibanding 2019 yang hanya 296 kasus.

“Tahun ini mengalami lonjakan dan harus diwaspadai,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulonprogo Baning Rahayujati, Rabu (2/12/2020).

Selama ini kasus DBD banyak muncul saat musim pancaroba. Biasanya pada peralihan musim kemarau ke penghujan atau sebaliknya. Saat itulah banyak muncul genangan air yang menjadi sarang bagi nyamuk.

“DBD ini bisa menyebabkan kematian dan tahun ini sudah ada dua kasus,” katanya.

Baning mengatakan, Dinas Kesehatan sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya dengan menggelar pelatihan tambahan tentang penanganan cepat DBD kepada petugas medis di seluruh puskesmas. Selain itu, juga menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan mengubur, menutup dan menguras bak mandi.

“Dulu kasus ini hanya ada di wilayah selatan (dataran rendah), kini juga muncul di perbukitan” katanya.

Kepala Puskesmas Wates, Eko Damayanti mengatakan hingga September 2020, sudah ada 28 kasus DBD dan 42 kasus Demam dengue atau dengue fever (DF). Sebagai upaya pencegahan, Puskesmas Wates melakukan penyeledikan epidemiologi ke lokasi kasus untuk dilakukan penanganan.

“Kami juga mendistribusikan abate atau larvasida sebagai obat pembunuh jentik nyamuk untuk pencegahan,” katanya.

Puskesmas juga menggandeng kader kesehatan sebagai juru pemantau jentik (jumantik) di setiap pedukuhan. Ketika ada penularan dilakukan pengasapan atau fogging untuk memutus mata rantai penyebaran.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network