KULONPROGO, iNews.id - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat angka stunting di Kulonprogo masih cukup tinggi, sebesar 15,9 persen. Upaya pencegahan harus dilakukan sejak dini dengan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi).
“Prevalensi Stunting di Kabupaten Kulonprogo masih tinggi sekitar 15,9 persen. Walapun sudah di bawah capaian DIY dan nasional, stunting masih menjadi isu yang harus mendapat perhatian serius,” kata Sekretaris BKKBN DIY, Zainal Arifin pada Advokasi dan KIE Tentang Promosi Dan KIE Pengasuhan 1.000 HPK Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Untuk Mitra Kerja Dan Pemangku Kebijakan d Kabupaten Kulonprogo Kamis (23/2/2023).
Menurutnya, BKKBN tidak hanya mengurusi kependudukan dan keluarga berencana. Namun juga berkontribusi dalam mendukung terwujudnya keluarga yang berkualitas melalui intervensi stunting melalui program Advokasi dan KIE tentang Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Intervensi sejak dini ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting secara nasional,” katanya.
Penjabat Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana mengatakan upaya pencegahan sangat penting untk menekan kasus stunting. Sebelum bayi dalam kandungan, perlu ada upaya pencegahan yang bisa dimulai dari edukasi sejak dini di masyarakat.
“Edukasi sejak dini sangat penting dari keluarga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang masih menganggap sepele masalah stunting,” ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi