Erina Gudono yang begitu cantik dan anggun dalam balutan paes ageng, busana dan tata rias pengantian adat Jawa Keraton Yogya. (Foto : YouTube)

Makna Filosofi Rerenggan

Rerenggan atau hiasan pada dahi pengantin putri tidak semata-mata ditatahkan untuk sekedar mempercantik saja. Lebih dari itu, terdapat makna filosofis di dalamnya. Dan setiap bentuknya mewakili pengharapan dan doa bagi sang mempelai dan keluarganya kelak.

Makna-makna dan filosofi lainnya dijelaskan sebagai berikut :

- Penunggul atau Gajahan

Menggambarkan sesuatu yang baik. Diharapkan agar kedua mempelai dapat menjadi pasangan yang sempurna. Perempuan selalu dihormati dan ditinggikan derajatnya.

- Pengapit

Lambangnya mengapit atau mengontrol penunggul agar jalannya selalu lurus, sehingga tidak ada rintangan yang berarti dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

- Penitis

Melambangkan bahwa segala sesuatu harus ada tujuan dan tepat sasaran. Seperti dalam menentukan anggaran rumah tangga.

- Godheg 

Mempunyai makna agar kedua mempelai selalu introspeksi diri, dan dalam melaksanakan segala sesuatu tidak gegabah dan terburu buru

Baik rerengan paes Yogya maupun Solo, semua tepi bawahnya mengarah ke ujung hidung (wandha luruh), artinya agar pengantin wanita yang kelak menjadi istri, hendaknya mempunyai sifat lembut dan rendah hati. 


Editor : Donald Karouw

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network