Makna Filosofi Rerenggan
Rerenggan atau hiasan pada dahi pengantin putri tidak semata-mata ditatahkan untuk sekedar mempercantik saja. Lebih dari itu, terdapat makna filosofis di dalamnya. Dan setiap bentuknya mewakili pengharapan dan doa bagi sang mempelai dan keluarganya kelak.
Makna-makna dan filosofi lainnya dijelaskan sebagai berikut :
- Penunggul atau Gajahan
Menggambarkan sesuatu yang baik. Diharapkan agar kedua mempelai dapat menjadi pasangan yang sempurna. Perempuan selalu dihormati dan ditinggikan derajatnya.
- Pengapit
Lambangnya mengapit atau mengontrol penunggul agar jalannya selalu lurus, sehingga tidak ada rintangan yang berarti dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
- Penitis
Melambangkan bahwa segala sesuatu harus ada tujuan dan tepat sasaran. Seperti dalam menentukan anggaran rumah tangga.
- Godheg
Mempunyai makna agar kedua mempelai selalu introspeksi diri, dan dalam melaksanakan segala sesuatu tidak gegabah dan terburu buru
Baik rerengan paes Yogya maupun Solo, semua tepi bawahnya mengarah ke ujung hidung (wandha luruh), artinya agar pengantin wanita yang kelak menjadi istri, hendaknya mempunyai sifat lembut dan rendah hati.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait