Sehingga dibutuhkan pasokan oksigen tambahan antara lain dengan mengalihkan oksigen yang sebelumnya dikhususkan untuk industri agar bisa digunakan untuk medis.
"Tapi switching (pengalihan) butuh waktu. Ini kira-kira dari Kementerian Perindustrian di tingkat pusat, Kementerian Kesehatan sedang berkoordinasi lebih erat lagi terkait pengalihan oksigen untuk medis menjadi nonmedis," kata dia.
Meski demikian, untuk memenuhi kebutuhan 55 ton oksigen per hari, rumah sakit di DIY telah menjalin kerja sama (MoU) dengan perusahaan penyedia yang ada di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
"MoU-nya perusahaan dengan pengguna yaitu dengan rumah sakit, kami memperkuat koordinasi dengan Kemenkes, Kemenperin, dan derah sekitar yakni Jateng, Jatim, dan Jabar," kata Tri Saktiyana.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait