BPBD Bantul mendistribusikan air bersih. (foto: iNews.id)

BANTUL, iNews.id - Dampak kekeringan di Kabupaten Bantul semakin meluas. Warga kesulitan mendapatkan air bersih dan mengandalkan bantuan dari pemerintah. 

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah menuturkan, permintaan dropping air bersih semakin meningkat, seiring dampak kekeringan yang semakin meluas. Distribusi air tidak hanya dilakukan BPBD tetapi juga oleh Palang Merah Indonesia (PMI) ataupun Dinsos Tagana.

"Jadi secara keseluruhan telah mengirimkan air sebanyak 960.000 liter air," ujar dia 

BPBD Bantul telah mendistribusikan 51 tangki air kepada warga yang mengajukan bantuan. Sedangkan PMI telah mendistribusikan 89 tangki dan Dinsos melalui Tagana mendistribusikan 59 tangki.

Luk-luk menyebut kekeringan di Kabupaten Bantul telah meluas di tujuh kecamatan yang tersebar di 11 kalurahan dan 16 dusun. Sedangkan jumlah kepala keluarga (KK) terdampak ada 1.913 dengan 7.774 jiwa. 

Dampak kekeringan ini dirasakan warga di sebagian Kapanewon Kasihan, Pajangan, Pleret, Pundong, Imogiri, Piyungan dan Dlingo. Dropping air terbanyak diberikan kepada masyarakat di Kapanewon Dlingo. Khusus di Kapanewon Dlingo, BPBD sudah mengirim 615.000 liter untuk memenuhi 1.146 kepala keluarga atau 4.502 jiwa. Setidaknya sudah mengirimkan 127 tangki air bersih ukuran 5.000 liter.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network