YOGYAKARTA, iNews.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan beberapa skema pembiayaan dalam mendukung percepatan perbaikan infrastruktur fisik. Salah satunya dengan menggandeng badan usaha melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Ada tiga sumber yang kita siapkan untuk itu (percepatan perbaikan infrastruktur fisik),” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di sela-sela rapat koordinasi pusat dan daerah (Rakorpusda) Bidang Pariwisata di Royal Ambarrukmo Hoyel Yogyakarta, Rabu (29/8/2018).
Menurut Budi, tiga sumber ini adalah dengan mengandalkan APBN, dengan BUMN dan reinvestasi KPBU. Ketiga konsep ini sudah dilakukan dalam berbagai proses pembangunan pelabuhan, bandara dan beberapa fasilitas fisik lainnya untuk mendukung trasnportasi.
Menhub mengatakan, untuk pembangunan bandara baru Yogyakarta atau dikenal dengan New Yogyakarta International Airport/NYIA, anggaran yang disiapkan sekitar Rp15 triliun. Proses pembangunan bandara di Kulonprogo saat ini sudah sekitar 10-15 persen. “Insyaallah Maret atau April (2019) sudah bisa (beroperasi),” ujar Budi.
Bandara baru ini, kata Menhub, sangat diperlukan untuk mewujudkan target pariwisata nasinoal. Tahun 2019, bandara baru itu sudah ditargetkan mencapai 20 juta wisatawan. Yogyakarta menjadi salah satu kantong yang diharapkan mampu menampung turis asing. Sebab, bandara di Bali sudah mepet dan tidak memungkinkan lagi. “Minimal untuk yang international sudah bisa,” ucapnya.
Budi juga memastikan bandara NYIA ini akan terintegrasikan dengan jalur kereta api. Namun untuk tahap awal, bandara hanya akan sampai di Sentolo. Setelah dua atau tiga tahun akan diteruskan hingga terkoneksi dengan bandara.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan wisatawan mancanegara selama ini mengandalkan Jakarta dan Denpasar. Mereka baru ke sejumlah kota lain di Indonesia termasuk di Yogyakarta. Sehingga ketika NYIA beroperasi pasti akan banyak penerbangan langsung dari internasional. “NYIA akan menjadi pintu pariwisata baik ke Yogyakarta ataupun ke Jawa Tengah,” ucapnya.
Menteri Pariwisata Arif Yahya mengatakan, penerbangan langsung di Yogyakarta baru memberikan kontribusi satu persen bagi wisatawan asing. Padahal, Yogyakarta memiliki kultur, dan atraksi budaya yang terbaik. “Kalau bandara baru jadi pasti 250.000 wisman akan bisa langsung,” tandasnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait