KPH Notonegoro, GKR Hayu (tengah) dan GKR Bendoro saat memberikan keterangan pers tentang agenda International Symposium and Exhibition on Javanese Culture 2023 di Hotel Plaza Ambarrukmo, Kamis (09/03/2023). (Foto: iNews.id /yohanes demo)

"Makna-makna filosofi tersebut tentunya sangat baik untuk bisa terus menjadi pedoman masyarakat, bukan hanya di DIY saja, melainkan di mana pun," tuturnya.

Pengenalan keberagaman vegetasi di Keraton Yogyakarta ini, kata dia, dengan mengajak para peneliti, khususnya peneliti muda untuk mengumpulkan berbagai informasi terkait nilai-nilai adiluhung atas peninggalan para pendahulu Keraton Yogyakarta.

"Misi utama symposium memberikan kesempatan kepada para peneliti muda untuk bisa tampil di panggung. Harapannya kedepan semakin banyak orang yang meneliti soal Keraton," katanya.

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendoro mengatakan, pemilihan tema ini adalah menangkap isu pemanasan global yang telah terjadi secara masif. Melalui peringatan ini, Keraton Yogyakarta ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan.

"Salah satunya, pemilihan vegetasi adalah menangkap isu global change, memberi awareness kepada masyarakat, kemudian untuk pemerintah soal kearifan lokal yang perlu dijaga," katanya.


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network