(Foto: IG@iamfernandoreza)

JAKARTA, iNews.id - Penjarahan besar-besaran pernah terjadi di Keraton Yogyakarta semasa Pangeran Diponegoro. Penjarahan ini dilakukan oleh tentara Inggris semasa di bawah tentara Gillespie. Hal ini membuat kekayaan istana Yogyakarta pun raib seketika karena dibawa kabur. 

Sejumlah barang jarahan menambah salah satu penghasilan tambahan yang utama bagi opsir - opsir Perusahaan Dagang India Timur (East India Company). Hal ini konon disebut Peter Carey pada buku "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro : 1785 - 1855" membuatmu Rafles sang Gubernur Jenderal dibuat terkejut. 

Diperkirakan sejumlah harta benda seperti uang sebesar 800.000 dolar Spanyol atau sekitar 50 juta dolar AS atau mencapai Rp 732.182.500.000 raib. Gillespie sendiri mengambil untuk dirinya sendiri sebesar 74.000 dolar Spanyol atau sebesar 4,75 juta AS atau diperkirakan senilai Rp 70.028.300.000. 

Sisanya uang itu dikirim ke Benggala sehingga anggota pasukannya dapat mengirim wesel untuk keluarga - keluarga mereka di India. Menurut Babad jatuhnya Yogyakarta, bala tentara Inggris dan Sepoy terlalu besar kasar dalam melaksanakan tugas mereka.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network