Empat mahasiswa UGM ini berhasil menciptakan alat deteksi glaukoma dengan kecerdasan buatan. (Foto : Dok Humas UGM)

Pengguna Alsakirana dapat menggunakan perangkat genggam untuk menangkap gambar retina pasien dengan kamera ponsel. Selanjutnya, gambar-gambar tersebut akan diunggah ke aplikasi atau web Aksakirana untuk menerima pembelajaran oleh mesin.

“Pengguna akan mendapatkan hasil prediksi diagnosis glaukoma beserta tingkat keparahannya. Hasil prediksi ini selanjutnya dapat diverikasi oleh para dokter mata dan disimpan ke dalam server Aksakirana guna meningkatkan akurasi pembelajaran mesin Aksakirana seiring dengan banyaknya dataset yang digunakan,” jelasnya.

Athar berharap Aksakirana dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya tenaga kesehatan, agar proses skrining penyakit glaukoma dapat berjalan cepat dan masif. Selain itu, kehadiran biobank sebagai penyimpanan data citraus retina di pusat mahadata atau data besar yang telah dilalui nantinya dapat dibuka untuk keperluan penelitian.


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network