Mita juga mendapat informasi dari guru bimbingan konseling di SMAN 1 Rowokele mengenai beasiswa bidikmisi dan mencoba mendaftar beasiswa tersebut. Namun, perjuangannya untuk menempuh limu tak berhenti sampai di situ.
Karena kondisi ekonomi, Mita kala itu harus membantu bekerja di kantin SMP Negeri 1 Ayah dari pukul 06.00 WIB hingga 14.00 WIB. Di sela-sela itu, ia tak lupa belajar untuk dapat lolos ujian SBMPTN dengan membawa buku soal.
“Setiap membantu berjualan, saya membawa ransel besar berisi dua buku King SBMPTN” katanya.
Tak hanya belajar, Mita juga berikhtiar dengan berdoa, sholat tahajud serta Dhuha. Doanya pun dijabah oleh Allah SWT karena ia berhasil lolos SBMPTN di UNY pada prodi impiannya, yakni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni.
Selama kuliah, ia juga aktif mengikuti berbagai kegiatan. Tak hanya itu, ia juga menjadi guru privat baca, tulis, hitung untuk anak TK, serta pelajaran bahasa Indonesia bagi siswa SMP dan SMA.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait