SLEMAN, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Sleman meraih dua penghargaan sekaligus dari Kemenkominfo. Penghargaan ini diberikan atas pencapaian dalam menyusun master plan dan mengimplementasikan program kota cerdas (smart city).
Penghargaan itu diterima Bupati Sleman Kustini Selasa (13/12/2021) di Internatonal Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kota Tangerang.
Dua penghargaan yang diraih Sleman yakni sebagai peserta program Smart City Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional dan Ibu Kota Baru (KPPN-IKB) untuk kawasan pariwisata Borobudur, dan sebagai peserta Gerakan Menuju 100 Smart City untuk dimensi Smart Economy.
Kustini mengapresiasi kerja keras jajarannya sehingga berhasil meraih dua penghargaan tersebut. Menurutnya, Kabupaten Sleman terus mendukung pengembangan infrastruktur sebagai kawasan perintis di wilayah wisata prioritas Borobudur. Dengan rencana pembangunan tol, masyarakat Sleman bisa memanfaatkan secara ekonomi. "Jadi, masyarakat tidak hanya menjadi penonton saja," kata Kustini dalam siaran pers yang diterima wartawan.
Penghargaan Smart City mempunyai sejumlah kategori, di antaranya akselerasi ekosistem ekonomi digital, transformasi digital sektor pertanian, kerja sama dengan tujuh start up besar, rumah kreatif, Sleman Mart, dan akselerasi elektronifikasi transaksi (cashless).
"Semua itu merupakan gerakan menuju smart city, sehingga Pemerintah Kabupaten Sleman mampu merancang pembangunan berbasis inovasi dan teknologi," katanya.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Sleman Eka Suryo Prihantoro mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sleman telah memulai program kota cerdas tersebut sejak 2017.
Menurut dia, saat itu Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten yang terpilih menjadi role model untuk program 100 smart city.
“Kita masuk program smart city dari awal, pertama masih 25 kabupaten/kota pada tahun 2017, dan akhirnya menjadi 100," katanya.
Eka menyebutkan bahwa Dinas Kominfo Sleman juga telah mengimplementasikan program kota cerdas ini di berbagai sektor, seperti inovasi di bidang pertanian, UMKM, pariwisata, kesehatan, layanan aduan masyarakat, dan lain sebagainya.
"Inovasi ini menunjukkan angka perbaikan di berbagai bidang. Misalnya, di sektor pariwisata mampu mendongkrak angka kunjungan pada tahun 2019 sebanyak 10,38 juta dan tahun sebelumnya 8,53 juta kunjungan," katanya.
Begitu pula di sektor realisasi ekspor yang terus mengalami peningkatan sejak 2017. "Dampak keterlibatan masyarakat dalam pembangunan juga menunjukkan grafik peningkatan. Bisa dilihat dari jumlah aduan masyarakat yang terus meningkat dari tahun ke tahun," katanya.
Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman juga melakukan akselerasi untuk membentuk ekosistem ekonomi digital yang bekerja sama dengan sejumlah start up dalam hal pembayaran pajak retribusi, pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan UMKM.
"Pemkab Sleman melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) juga meluncurkan LOPIS (Layanan Online Pasar Ing Sleman). Untuk sistem pembayaran, Pemkab Sleman juga mengimplementasikan cashless payment di pasar tradisional, sektor pariwisata, UMKM, dan sektor sosial," katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait