Pesawat tanpa awak Elang Caraka yang dikembangkan peneliti Prodi Teknik Mesin UGM. (Foto : dok Humas UGM)

Mesin dengan kapasitas 30 cc digunakan untuk menerbangkan pesawat Elang Caraka yang berbobot 20 kilogram dan hanya memerlukan landasan sepanjang 90 meter untuk lepas landas dan mendarat

Pesawat ini dapat mendeteksi kebakaran dengan sensor cerdas Electrical Nose (Enose) yang mampu mendeteksi adanya asap yang ditunjukkan oleh meningkatnya grafik output dari sensor cerdas dibanding dengan kondisi normal tanpa asap.

“Enose bekerja seperti halnya hidung manusia, menggunakan larik sensor gas yang mampu mendeteksi asap tersebut,” katanya.

Menurutnya dengan Elang Caraka yang  mampu dioperasikan baik siang maupun malam ini diharapkan mampu mendeteksi dini kebakaran dan tim pemadam dapat melakukan pemadaman secara langsung sebelum titik api membesar dan semakin luas serta dari biaya operasional juga jauh lebih murah dibandingkan menggunakan helikopter.  

“Diiharapkan kehadiran pesawat tanpa awak Elang Caraka ini mampu menekan angka karhutla yang ada di Indonesia,” harapny


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network