Dua orang wanita menunjukkan kartu multi trip. Kartu ini bisa digunakan untuk membayar tiket Trans Jogja dan KRL. (Foto : MPI/erfan Erlin)

Dia menyambut baik dengan peluncuran KMT tersebut karena diharapkan mampu meningkatkan jumlah penumpang KRL. Karena bagi penumpang KRL, kolaborasi ini tentu menjadi hal yang memudahkan mobilitas mereka. Apalagi nantinya jika Trans Jogja bisa memiliki halte di stasiun. 

“Ini sangat memudahkan bagi penumpang, turun bus ada KRL begitu pula turun KRL bisa langsung naik bus," ujar dia.

Sementara, Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, mengingatkan penyelenggara transportasi publik agar terus mempermudah layanan karena DIY menganggarkan tak kurang Rp130 miliar per tahun untuk sarana transportasi publik. 

"APBD kita Rp100 miliar sementara dari pusat Rp30 miliar untuk subsidi transportasi DPRD DIY menurut Huda tidak pernah mempertanyakan pendapatan daerah dari sektor transportasi publik, sehingga harapannya kinerja penyedia bisa maksimal,"ujarnya.

Menurutnya kartu ini bisa digunakan dari Kutoarjo sampai Palur, dari Pakem sampai Palbapang. Hal ini tentu sangat baik dan memudahkan masyarakat bermobilitas. Tapi dia berharap bisa semakin baik lagi.

"Kami tak pernah menanyakan PAD dari Trans Jogja tapi hanya berapa banyak orang yang naik tiap hari. KRL sudah naik 400 persen harapannya Trans Jogja juga bisa naik dengan angka yang sama," ucap Huda. 

Huda juga berpesan agar penyedia KMT bisa menyediakan kartu dengan mudah bagi masyarakat termasuk kalangan pelajar. Siapapun masyarakat yang ingin naik transportasi publik diharapkan mendapat kemudahan. 

“Pelajar tarifnya hanya Rp60 saja tiap perjalanan. Siapa saja yang mau naik transportasi umum harus dimudahkan,” ujar Huda. 


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network