Menurutnya, seleksi melalui program rekpro tetap menggunakan tahapan seperti bintara reguler lainnya. Seleksi tetap dilaksanakan secara transparan dan gratis. Polisi tidak bisa melakukan transaksional dalam seleksi, karena dipantau dan handphone pasti disadap. Jika melanggar juga ada konsekuendi jabatan hingga pidana.
“Kami siap diaudit, karena kami melakukan rekruitmen secara bersih dan transparan,” katanya.
Saat ini banyak personel kepolisian yang diterima menjadi bintara dari berbagai kalangan. Bahkan ada anak yatim dan anak petani yang kurang mampu juga diterima. Program bibit unggul daerah juga terus dilakukan dengan melakukan sosialisasi di masyarakat di pinggiran.
Sementara itu Arjuna mengaku mengawali karier sebagai pemain voli di klub Pervas Kalasan. Dia kemudian tertarik menjadi polisi melalui jalur rekpro dan diterima. Bahkan setiap latihan ataupun pertandingan selalu mendapat izin dari pimpinan.
“Saya jadi anggota polisi gratis dan karier saya terus terasah,” katanya.
Sementara itu Bripda Gufron Krisna mengaku masuk menjadi polisi lewat jalur rekpro. Dulunya dia merupakan santri di pondok pesantren yang ada di Bantul. Dia merupakan Hafiz Al Quran yang sudah hafal 30 juz.
“Kalau seleksi kemarin saya ikut yang Hafiz 10 juz,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait