Pasangan Guru Besar UGM Puji Astuti dan Agung Endro Nugroho bersama dari bangku kuliah hingga meraih gelar gru besar. (foto: istimewa)

Menurutnya, banyak penelitian berbasis tanama obat yang digunakan sebagai sumber senyawa kimia bioaktif dan telahdiuji efek farmakologinya, baik in vitro maupun in vivo. Bahkan beberapa di antaranya diakui berperan dalam perkembangan obat baru sebagai antikanker seperti kunyit, daun sirsak dikembangkan sebagai antikanker payudara dan terapi terhadap kanker kolorektum.

Kendati begitu, Puji menyebutkan hadirnya teknologi modern seperti teknologi  kultur  sel dan jaringan tanaman menjadi cukup menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan metabolit sekunder dalam jumlah komersial. Berbagai upaya dilakukan, melalui optimasi kondisi kultur, seleksi galur berproduktivitas tinggi, penggunaan prekursor, metode transformasi, maupun teknik imobilisasi.

“Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia sangat mendukung penemuan obat asli Indonesia. Dengan inovasi, kemajuan IPTEK, serta kemampuan sumber daya yang dimiliki negra kita, bukan hal yang tidak mungkin pengembangan obat di tanah air akan berlangsung lebih cepat dan berkelanjutan,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network