Setelah amunisi habis, dia belum juga menyerah. Dengan menggunakan pisau, Pratu Suparlan mengejar anggota Fretilin hingga masuk ke semak belukar, bertarung satu lawan satu meski badannya telah melemah. Dengan kondisi itu, dia masih sanggup menumbangkan enam anggota Fretilin.
Ketika sampai pada batas kesanggupan, Pratu Suparlan jatuh terduduk. Tidak lagi mampu menghunuskan pisau, dia pun mencabut dua buah granat dari kantong lalu melemparkannya ke arah anggota Fretilin yang mengerumuninya sambil berteriak, “Allahu Akbar!!!”
Teriakannya dibarengi dengan dentuman keras dan robohnya puluhan anggota Fretilin bersama dirinya.
Dalam operasi itu, Pratu Suparlan gugur beserta enam prajurit Kopassandha lainnya. Dari pihak Fretilin, 83 orang tewas. Beberapa anggota yang tersisa berhasil ditangkap.
Jasad Pratu Suparlan sendiri ditemukan dalam kondisi tak utuh. Atas jasanya, pemerintah menganugerahkan penghargaan Bintang Sakti kepada Kopda Suparlan melalui Keppres No 20/TK/TH.1987.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait