YOGYAKARTA, iNews.id - Terpidana mati kasus narkoba, Mary Jane yang sudah menjalani hukuman di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta selama hampir 14 tahun, kini semakin mahir dalam membatik dan menari. Perempuan asal Filipina yang tengah menunggu eksekusi itu juga menguasai bahasa Jawa dan Indonesia dengan baik.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY Agung Aribawa mengatakan, melalui program pembinaan di Lapas, Mary Jane kini telah mahir menari hingga membatik. Keterampilan ini diberikan sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian dan pemenuhan hak narapidana.
"Jadi para warga binaan mendapat pelatihan sebagai bekal di kemudian hari, terutama ketika bebas dari lapas. Termasuk Mary Jane, meski terpidana mati tapi tetap mendapat pelatihan," kata dia, Senin (22/7/2024).
Hal yang menarik adalah karya-karya Mary Jane ini juga ikut dipamerkan dalam pameran hasil karya narapidana di berbagai event. Hasil karya narapidana ini sangat sering ikut pameran baik skala lokal atau pun nasional.
Dia menambahkan program-program pembinaan ini terus dijalankan secara konsisten di Lapas Perempuan Yogyakarta. Dan Mary Jane mengikuti dengan baik program-program pembinaan selama di Lapas Perempuan dan hasil karyanya juga luar biasa.
"Secara kepribadian, Mary Jane aktif dalam pembinaan kerohanian yang diselenggarakan lapas," ujar dia.
Dari sisi pembinaan kemandirian, Mary Jane telah punya dua keterampilan menari dan membatik. Program pembinaan ini akan terus mereka lanjutkan.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait