KULONPROGO, iNews.id - Longsor yang menerjang Dukuh Kluwih, Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo, DIY menyisakan duka bagi sejumlah warga yang menjadi korban dalam musibah tersebut.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, longsor tersebut merusak sejumlah rumah. Salah satunya rumah Sadiman (68). Rumah semi permanen yang baru dibangun beberapa tahun itu porak poranda akibat tertimbun tanah dan batu dari tebing yang berada tepat di atas rumah Sadiman.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, padahal saat kejadian ada 11 orang yang sedang berkumpul di rumah Sadiman. “Itu rumah saya bangun dengan semampu saya yang tidak jelas pekerjaannya,” ucap Sadiman sambil menatap reruntuhan rumahnya dari kejauhan, Kamis (20/12/2017).
Sadiman hanya bisa terduduk lesu di bebatuan didampingi istri dan beberapa anaknya. Dia menuturkan, pada Rabu, 20 Desember 2017, semua anak dan cucunya datang ke rumah.
Saat itu hujan cukup deras dan mereka menunggu hujan reda. Setelah hujan mulai reda, Sadiman mendengar suara gemuruh dari atas bukit. Karena penasaran, dia keluar rumah dan melihat tanah, batu dan air meluncur kencang ke bawah. “Suaranya seperti pesawat, saya ditarik anak saya masuk ke dalam (rumah),” tuturnya.
Material tanah dari tebing setingi 200 meter itu langsung menerjang dan merobohkan separuh lebih rumah Sadiman. Beruntung, Sadiman berserta istri, anak dan cucunya menyelamatkan diri ke belakang rumah hingga selamat dari terjangan longsor.
"Begitu rumah saya hancur, kami semua turun ke bawah melewatui belakang rumah. Kami beberapa kali terjatuh karena tanahnya licin," ucap Sadiman.
Kini, Sadiman bersama lima cucu dan anaknya harus mengungsi di rumah tetangga. Sepanjang malam, Sadiman tidak bisa tidur mengingat musibah yang baru saja menimpa keluarganya. “Tidak tahu nanti mau bagaimana, sekarang mengungsi dulu. Yang penting semuanya selamat,” katanya.
Rumah Sadiman merupakan salah satu dari tiga rumah di Pendoworejo, Girimulyo yang hancur diterjang tanah longsor.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Girimulyo, Agus Suprihanta mengatakan musibah tanah longsor itu terjadi dalam waktu relatif bersamaan setelah hujan deras menguyur lama pada Rabu sore. Setidaknya ada empat titik tanah longsor yang terjadi di wilayah Girimulyo. "Warga sudah kami minta untuk waspada karena hujan masih berpotensi turun dengan deras," ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait