KULONPROGO, iNews.id – Longsor kembali menerjang sejumlah daerah di Kabupaten Kulonprogo, DIY menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu pada Rabu (20/12/2017) siang hingga malam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo mencatat ada sepuluh titik longsor yang menerjang empat kecamatan, yakni Kecamatan Kalibawang, Pengasih, Girmulyo, dan Samigaluh.
Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Gusdi Hartono mengungkapkan longsor di Kecamatan Pengasih merusak rumah Slamet, warga Sidomulyo dan menutup akses jalan desa. Sedang di Desa Pendoworejo, longsor merusak rumah Karso, Paiman, Sadiman, Kubirah dan Surip. Longsor juga menutup jalan penghubung Girimulyo dan Nanggulan.
Di Kecamatan Samigaluh, hujan deras menyebabkan tembok SMP 4 Samigaluh jebol diterjang banjir. Selain itu, dua rumah di Desa Purwoharjo terancam longsor akibat tanah tergerus arus sungai. Sementara di Kecamatan Kalibawang, sebanyak 49 jiwa dari 21 kepala keluarga (KK) sempat diungsikan ke SD Mejing lantaran bukit di atas rumah mereka mengalami pergerakan tanah.
“Ya, ada sepuluh titik longsor. Tapi, tidak ada korban jiwa dan sebagian sudah ditangani warga, Tagana dan relawan,” kata Gusdi Hartono, Kamis (21/12/2017).
Mengantisipasi bencana susulan, kata dia, Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Kulonprogo telah menyiapkan bantuan logistik. Bahkan di setiap desa tanggap bencana sudah ada stok logistik dan kesiapan masyarakat untuk penanganan bencana. BPBD bersama Dinsos juga akan menyalurkan bantuan makanan, perlengkapan tidur dan tenda darurat jika dibutuhkan.
Gusdi mengatakan, BPBD masih memetakan beberapa titik longsor. Khusus daerah rawan bencana, masyarakat diminta untuk waspada. Jika hujan deras turun dengan intesitas lama, disarankan untuk mengungsi. “Masyarakat harus meningkatkan kewaspadan di musim penghujan ini,” tandasnya.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Girimulyo, Agus Suprihanta mengatakan longsor terjadi dalam waktu relatif bersamaan setelah hujan deras mengguyur pada Rabu sore.
"Setidaknya ada empat titik tanah longsor yang terjadi di wilayah Girimulyo. Tidak ada korban jiwa, tetapi ada dua rumah yang roboh dan kerusakan parah di Dukuh Kluwih,” ujarnya.
Saat ini, tim BPBD bersama aparat kepolisian dan TNI sudah turun ke lokasi bencana untuk membantu proses evakuasi warga. “Jika hujan turun kami minta warga untuk mengungsi ke tempat aman,” ucapnya.
Sebelumnya, longsor menerjang Desa Ngruni, Kecamatan Pengasih pada 25 November 2017 lalu. Bencana itu menewaskan satu orang akibat tertimbun tanah. Empat hari berselang, tepatnya pada 29 November 2017, giliran Dukuh Ngroto Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo yang dihantam longsor. Dua orang tewas dan dua lainnya selamat dalam musibah tersebut.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait