Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama menambahkan, penularan kasus Covid-19 bisa terjadi masif di ponpes, mengingat mayoritas santri tidur bercampur dalam satu kamar antara satu dengan lainnya. Tak sedikit yang tidur dalam kondisi berdempetan.
Cahya menuturkan, klaster Covid-19 di pondok pesantren banyak diawali kronologinya lewat adanya klaster keluarga. Kemudian anak dari keluarga tadi, bersekolah di ponpes dan tanpa disadari menularkan kepada temannya.
Selain klaster Pondok Pesantren, pihaknya juga mencatat ada klaster lain. Tercatat ada 60 klaster terjadi di lingkungan pendidikan, lima di perkantoran dan dua klaster padukuhan se-Kabupaten Sleman.
"Oleh karenanya, kami meminta kepada pondok pesantren yang ada di Sleman untuk memiliki ruang karantina khusus, bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19," ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait