Banyak SRBM terbaru yang ditampilkan negara komunis itu, termasuk rudal hipersonik, yang tampaknya dirancang untuk menghindari pertahanan rudal. Korut juga telah berjanji untuk mempercepat pengembangan senjata nuklir taktis, yang memungkinkannya untuk menyebarkan hulu ledak nuklir pada SRBM semacam itu.
Profesor di Universitas Studi Asing Hankuk di Seoul, Mason Richey mengatakan, peluncuran rudal taktis Korut itu menunjukkan betapa sanksi yang dijatuhkan AS dan Barat telah gagal mencegah Korut mengembangkan program rudalnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait