Salah satu negara anggota PBB yang tidak disebutkan namanya menyebut jika kelompok peretas ini mampu mencuri aset virtual senilai 316,4 juta dolar AS pada periode 2019 hingga November 2020.
Pada 2014 silam Korut juga disebut telah meretas sebanyak 30.000 komputer di bank Korea Selatan (Korsel). Lazarus juga didorong mendukung penelitian dan pengembangan militer internasional. Hal ini menunjukkan jika Biro 121 dikelola oleh orang-orang pilihan dan memiliki kecerdasan tinggi.
Sebagian besar anggota yang direkrut untuk Biro 121 adalah remaja lulusan terbaik dari berbagai universitas.
Menurut Asia News, Korut juga diduga terlibat dalam serangkaian skema penarikan uang ilegal selama puluhan tahun. Tak hanya mencuri kripto, Korut juga dituding terlibat dalam pemalsuan uang kertas pecahan 100 dolar AS.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait