Saat itu, Desi terbaring dan mengalami sesak napas. Desi tidak mampu untuk sekadar duduk. Jikapun duduk harus dibantu orang lain terlebih dahulu. Karena penasaran, Sugiyantini menanyakan apa yang terjadi.
Desi hanya menjawab lirih telah dipukul oleh suaminya. Namun kemudian Desi buru-buru mengalihkan pembicaraan agar persoalan tersebut tidak perlu dibicarakan lagi. Mj yang kala itu mendengar juga meminta agar persoalan itu tidak perlu dibahas lagi karena internal rumah tangga mereka.
"Saya kemudian meminta Mj untuk membawa Desi ke rumah sakit. Katanya mau dibawa sendiri ke rumah sakit. Lha terus kami pulang," kata dia
Selang beberapa hari, mereka mendapat kabar jika Desi akan dipindah dari Rumah Sakit Pelita Husada Semanu ke RSUD Wonosari. Beberapa hari kemudian, mereka mendapat kabar dari Mj yang mengabarakan jika Desi meninggal dunia.
"Yang memberitahu suaminya. Yang kami sesalkan, kok beberapa hari dirawat di Pelita Husada tidak dikasih tahu," kata dia.
Di mata keluarganya, Desi adalah orang yang baik terutama kepada orangtuanya dan kerabatnya. Desi sering berkunjung ke rumah orangtuanya tersebut namun sendirian. Setiap membutuhkan sayur mayur, Desi memang sering pulang ke rumah.
Mereka juga tidak mengetahui pekerjaan Desi. Sepengetahuan mereka Desi berjualan, sedangkan suaminya berjualan angkringan dan seringnya memancing.
"Nek lanange Ki seringe mancing. Gaweyane gur mancing. (Kalau yang lelaki itu seringnya mancing. Pekerjaannya hanya mancing)," kata dia.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait