Bisma mengatakan upaya promosi semacam ini dinilai cukup efektif. Kesan mendalam yang diterima para delegasi akan diceritakan kembali dan mereka akan membawa wisatawan masuk ke Indonesia pada umumnya dan Yogyakarta pada khususnya.
Oleh karenanya pihaknya berupaya memberikan kesan yang terbaik. Pelayanan selalu mereka tingkatkan dari segala sisi mulai dari objek wisata unggulan hingga SDM yang ramah. Mereka datang kembali maka ekonomi akan bisa kembali meroket.
Lebih lanjut, Bisma menyebut kesuksesan kegiatan post-tour dengan sasaran para delegasi ATF 2023 senada dengan rumus 3G yang digagas oleh Kemenparekraf Sandiaga Uno. Rumus ini cocok bagi industri pariwisata, yaitu Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), dan Gaspol (Garap Semua Potensi untuk Bertahan).
"Realisasi 3G akan sukses melalui sinergitas pentahelix. Pemerintah Daerah, akademisi, jasa akomodasi dan objek wisata. Semua terlibat dan bersama-sama mengenalkan Yogyakarta ke kancah Internasional," ujarnya.
Sementara itu, pra-tour dilaksanakan di lima kabupaten dan kota di Yogyakarta, mulai 6-8 Februari 2023. Sebelumnya paket pre-tour juga sukses digelar saat kedatangan delegasi, sebelum ajang ATF 2023 dibuka di Candi Prambanan pada Jumat (3/2/2023).
Paket post-tour Kota Yogyakarta diantaranya mengeksplore Living Museum di Kotagede, sejarah Tugu Golog Gilig, Panggung Kraton Krapyak yang searah dengan Sumbu Filosofi, Kastil Air Tamansari dan berakhir di Pantai Parangtritis.
Paket post-tour Kabupaten Kulonprogo, peserta diajak ke tempat epic diantaranya Jatimulyo village, Kopi Sulingan dan tempat konservasi burung, hingga pantai Glagah.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait