Meski demikian, Singgih mengakui jika industri pariwisata di DIY secara umum mengalami tren penurunan dari sisi jumlah kunjungan dibandingkan hari biasa sebelum Ramadhan. "Kami melihat dari sisi jumlah kunjungan di beberapa destinasi," kata dia.
Terpisah Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono menilai aturan larangan buka puasa bersama bagi ASN memberatkan pelaku usaha sektor perhotelan dan restoran di DIY.
"PPKM telah dicabut penyelenggaraan event besar juga sudah digelar untuk membangkitkan ekonomi tapi kok tiba-tiba muncul larangan ASN buka bersama," ucapnya.
Sejak awal Ramadhan tahun ini reservasi acara buka bersama di hotel baru mencapai 20 sampai 30 persen. Menurutnya hal ini juga berdampak ke pelaku UMKM karena mereka mengambil bahan baku dari UMKM.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait