YOGYAKARTA, iNews.id - Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran Kamis (7/1/2021) pagi setelah dinyatakan memasuki fase erupsi 2021. Diduga awan panas ini keluar dari gundukan material baru di puncak Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran yang terjadi pada pukul 08.02 WIB tersebut masih skala kecil. Ini dimungkinkan dari gundukan baru yang mulai terdeteksi pada 4 Januari lalu.
"Jarak luncur belum diketahui karena tertutup kabut namun melihat durasi dan amplitudo jaraknya pendek, ini kecil kemungkinan dari gundukan kecil atau baru itu ," katanya kepada wartawan Kamis (7/1/2021).
Selain awan panas, juga dilaporkan adanya kolong asap dengan ketinggian 200 meter di atas puncak. "Arah awan panas guguran ke barat daya menuju ke Kali Krasak, " ujarnya.
Meskipun mengeluarkan awan panas, pihaknya menyatakan belum ada perubahan status Merapi. Ini lantaran perubahan status merupakan penialain terhadap ancaman penduduk di sekitar gunung api.
Dengan jarak awan panas dan lava pijar yang masih pendek, pihaknya masih merekomendasikan bahwa lebih dari 5 Km masih aman. "Jadi status masih siaga atau level III," ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait