YOGYAKARTA, iNews.id – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan pelepah pisang menjadi bahan penyerap (hidrogel) yang ramah lingkungan. Mereka berharap hidrogel yang dihasilkan bisa dipakai sebagai bahan penyerap pada bobok bayi.
Penelitian ini dilakukan oleh tiga mahasiswa, yakni Ridho Al Fallah bersama Delvira Sari dari Fakultas Biologi dan Talitha Tara Thanaa dari FMIPA di bawah bimbingan dosen pendamping Lisna Hidayati Lisna Hidayati.
Penelitian ini berawal dari banyaknya pelepah pisang yang hanya menjadi limbah yang tidak pernah dimanfaatkan. Padahal di dalam pelepah pisang memiliki kandungan selulosa yang bisa digunakan sebagai bahan penyerap dengan kemampuan serap yang tinggi.
“Pelepah pisang selama ini hanya dijadikan sampah saja, padahal kandungan selulosanya tinggi,” katanya.
Untuk mendapatkan selulosa, perlu dilakukan isolasi dari kandungan zat lainnya. Pelepah pisang banyak mengandung lignin dan semiselulosa. Selulosa inilah yang menjadi bahan utama dalam pembuatan bahan penyerap.
"Selulosa yang dihasilkan kemudian disintesis menjadi turunannya karboksimetilselulosa,” katanya.
Penelitian ini menggunakan empat varietas limbah pelepah pisang, yakni pisang Ambon, pisang Mas, pisang Raja, hingga pisang Kepok. Keempatnya memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda sebagai bahan penyerap.
Talitha mengatakan, pengembangan hidrogel dari limbah pelepah pisang ini karena keprihatinan terhadap limbah popok bayi yang sulit terurai. Padahal produksi limbah popok terus terjadi yang akan mencemari lingkungan.
Selama ini popok bayi maupun popok dewasa menggunakan bahan Super Absorbent Polymer (SAP) yang berfungsi untuk menyerap dan menyimpan air, yang mengandung natrium akrilat yang berasal dari minyak bumi. Kandungan tersebut sulit untuk terurai oleh lingkungan. Air dan kotoran yang tersimpan dalam popok bisa membahayakan kesehatan tubuh.
“Kami ingin mengembangkan hidrogel ini sebagai bahan popok bayi yang lebih ramah lingkungan,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait