SLEMAN, iNews.id - Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan sensor pendeteksi kadar N(Nitrogen), P(Phosphat), dan K (Kalium), kondisi pH, serta kelembaban tanah pertanian yang diberi nama Tabur-21 (Tandur Subur-21). Terobosan teknologi ini untuk pertanian presisi guna menuju pola sistem pertanian berkelanjutan.
Lima mahasiswa ini, Wahyu Tri Wicaksono dan Finandi Amartyadeva (Teknik Fisika) Fiana Eka Aprilia dan Intan Nur Fadhilah (pertanian serta Yogi Aditya Mahardika (Biologi).
Wahyu Tri Wicaksono mengatakan, pengembangan alat ini karena pola dari pertanian presisi yang diterapkan beserta dengan teknologi yang ada saat ini belum cukup efektif dan efisien. Saat ini belum ada alat yang dapat mewakili data pada beberapa aspek tanah pertanian.
Selain itu, peningkatan luas panen sektor pertanian pada saat ini membuat permasalahan yang timbul semakin beragam. Masalah utama pada tanah di mana kaidah konservasi lahan dan pengelolaan tanah kurang diperhatikan.
“Harus ada solusi untuk mengatasi pemasalahan tersebu. Perlu ada inovasi berupa perangkat cerdas yang efisien, efektif, dan menjadi salah satu faktor penting dalam penerapan pertanian presisi TABUR-21 ini,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait