Mi jagung sehat yang dikembangkan mahasiswa UNY dan masyarakat Sumbergiri, Ponjong, Gunungkidul. (Foto: doc/UNY)

SLEMAN, iNews.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil mengolah jagung menjadi Mi Jahat yang berarti jagung sehat. Produk ini didasarkan atas penelitian mahasiswa terhadap potensi jagung di Kabupaten Gunungkidul yang cukup melimpah. 

Mi olahan berbahan jagung ini merupakan hasil kreasi mahasiswa UNY melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Kegiatannya berupa pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan rasa peduli mahasiswa dalam berkontribusi kepada masyarakat desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.

Program ini dilaksanakan di Kalurahan Sumbergiri, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul. Di wilayah ini masyarakatnya mayoritas sebagai petani dengan produk utama jagung, kacang tanah dan umbi-umbian. 

“Pelatihan pembuatan mi jagung ini karena jagung merupakan hasil panen utama di tiga padukuhan di Sumbergiri. Sedangkan harga jualnya sangat rendah,” kata Ketua Tim Mahasiswa UNY Dhanu Sancoko, Kamis (7/10/2021). 

Pembuatan mi ini juga didasarkan atas kebutuhan pangan warga. Mi cukup populer di kalangan warga dan sangat digemari semua kalangan. Disamping itu mi juga memiliki peluang untuk bersaing di pasaran untuk meningkatkan pendapatan warga.

Untuk proses pembuatan mi jagung menggunakan bagan berupa 100 gram tepung jagung, 300 gram tepung terigu, garam secukupnya, 2 sendok makan minyak, 150 ml air, 1 butir telur dan bumbu mie berupa saus dan kecap. Tepung jagung dibuat dengan menggiling jagung. 

Untuk membuatnya tepung jagung dan tepung terigu dicampurkan dalam satu wadah. Kemudian dicampur dengan telur yang sudah dikocok menjadi adonan. Adonan ini kemudian digiling dan dicetak mejadi mi ke dalam wadah yang sudah ditaburi tepung terigu. Selanjutnya mi dikukus selama 10 menit lalu panggang dengan menggunakan oven selama 20 menit. 

Mi ini jadi dan dimasukkan ke dalam kemasan dengan bumbu-bumbu dan mi siap untuk dipasarkan.  

“Mi jagung ini tinggi karbohidrat dan serat serta rendah lemak sekaligus mengandung karoten sehingga aman dikonsumsi penderita autisme dan orang yang hipersensitif pada protein terigu,” kata Rizka Atika Nur Azizah, anggota tim.   


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network